BeritaInfoJitu, Jakarta – Bersama Paser, Kutai Timur merupakan salah satu daerah di Kalimantan yang diusulkan vertikalisasi BNK menjadi BNNK oleh BNN.
Dalam rangka mewujudkannya, Pemda Kutim yang diwakili Wakil Bupati Kasmidi Bulang mendatangi kantor BNN RI di Jakarta, Kamis (18/1).
Dalam pertemuan tersebut, Kasmidi Bulang memaparkan apa saja yang telah dilakukan Kutim untuk menuju vertikalisasi BNNK termasuk pembangunan kantor.
Ditemui awak media, Kasmidi Bulang mengatakan,” Insya Allah akan ada tinjauan langsung BNN RI ke Kutim terkait vertikalisasi ini. Harapannya dengan adanya BNNK bisa memutus mata rantai peredaran narkoba dan kita (Kutim) menjadi pelopor perang terhadap narkoba.”
Kasmidi juga mengatakan, sebagai kota penghubung, Kutim siap memberantas peredaran narkoba. “Untuk itu peralihan status dari BNK menjadi BNNK sangat dibutuhkan. Dikarenakan BNNK bisa langsung mengambil tindakan dengan cepat dalam pemberantasan narkoba,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BNK Kutim H. Sarwono Hidayat menyampaikan 40 persen unsur penunjang lainnya, yang didalamnya terdiri dari tanah dan gedung, hibah anggaran, sumber daya manusia, kendaraan dinas serta maubeler, alat olah data dan peralatan mesin sudah dipenuhi.
“Tinggal yang 60 persen, Insyahallah sepulang dari sini kita siapkan. Yang 40 persen sudah kita laksanakan, ternyata ada syarat utama lagi yang 60 persen itu,” ujar Sarwono
Untuk diketahui Kriteria penilaian pembentukan instansi vertikal berdasarkan Peraturan BNN RI Nomor 6 Tahun 2021 harus memenuhi 60 persen unsur pokok. Diantaranya kondisi wilayah, kejahatan narkotika, fasilitas P4GN, ekonomi, pariwisata dan hiburan, penyalahguna, serta kasus tindak pidana lainnya.
Ada hal menarik yang disampaikan oleh Sarwono, untuk seluruh Indonesia ada 70 wilayah di Kabupaten/Kota yang diusulkan vertikalisasi BNK menjadi BNNK, Kutim masuk lima besar.
“Dari lima besar kita (Kutim) menempati peringkat prioritas ke dua setelah Banda Aceh. Mohon doa restu semoga terwujud vertikalisasi menjadi BNNK,” pungkas Sarwono menutup perbincangan. (Tj. Foto:Diskominfoperstik Kutim)