BeritaInfoJitu, Jakarta – Menjelang penyelenggaraan The Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) edisi Oktober 2025, Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) bersama PT Mediatama Event menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/4/2025). Acara ini menjadi wadah untuk membahas tantangan industri kerajinan nasional sekaligus strategi pemberdayaan pelaku usaha muda.
Ketua Umum ASEPHI, Muchsin Ridjan, mengungkapkan sejumlah persoalan krusial yang saat ini membebani para pelaku ekspor kerajinan, salah satunya adalah kebijakan tarif impor baru sebesar 10% dari Amerika Serikat.
“Kenaikan tarif ini menyebabkan banyak pengiriman tertunda bahkan dibatalkan. Selain itu, ratusan kontainer kini tertahan di pelabuhan karena aturan baru dari Balai Besar Karantina dan Bea Cukai yang diberlakukan secara mendadak tanpa sosialisasi,” ujar Muchsin Ridjan selaku Ketua Umum ASEPHI.
Muchsin mendesak pemerintah untuk menunda penerapan aturan tersebut dan melakukan sosialisasi yang komprehensif demi menghindari kerugian lebih lanjut, termasuk biaya demurrage dan penalti dari pembeli luar negeri.
“Pameran Inacraft edisi Oktober 2025 akan digelar pada 8–12 Oktober di Jakarta Convention Center (JCC) dengan mengusung tema “Craft Culture and Youth Empowerment”. Tema ini dipilih sebagai upaya mendorong regenerasi industri kerajinan melalui partisipasi aktif pelaku UMKM muda dari kawasan ASEAN”. Ujar Baby Jurmawati selaku Wakil Ketua II ASEPHI Bidang Kerjasama Regional dan Internasional.
Direktur Utama PT Mediatama Event, Umi Noor Wijiati, menyebut bahwa Inacraft kali ini akan menghadirkan demo langsung pembuatan batik, tenun, dan kulit, serta proses kurasi ketat terhadap produk-produk yang memiliki potensi ekspor tinggi. Pameran juga akan diselenggarakan secara swadaya tanpa dukungan dana pemerintah, namun didukung penuh oleh Bank Mandiri sebagai sponsor utama.
Menghadapi dinamika pasar ekspor, ASEPHI kini mulai membuka pasar alternatif seperti Asia Selatan, Amerika Latin, Afrika, Jepang, dan Hong Kong sebagai langkah diversifikasi untuk menjaga keberlangsungan industri.
Dengan dukungan lintas sektor dan semangat kolaborasi regional, Inacraft Oktober 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga momentum penguatan ekosistem industri kerajinan nasional yang berkelanjutan. (RR , foto: CK)