BeritaInfoJitu,Jakarta-Sempat stagnan di awal tahun 2024 dikisaran harga Rp 12.000 hingga Rp. 14.000, kini harga beras kembali naik, untuk lokal, pedagang menjualnya di angka Rp. 15.000 sedangkan premium di angka Rp 16.000 per kilogram (Kg) untuk eceran. Sementara untuk berat 5 Kg, dijual seharga Rp 75.000.
Imbasnya masyarakatpun menjadi pusing kepalanya dan berharap ada perananan dari pemerintah untuk menstabilkan kembali.
Menurut Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam siaran persnya secara tertulis, Senin (29/01) yang menjadi penyebabnya adalah adanya perubahan iklim, ada super El Nino yang menyebabkan petani di Indonesia gagal panen, kemudian 22 negara stop tidak mengekspor berasnya, sehingga terjadi keguncangan harga beras, harga pangan di dunia.
Bayu juga menjelaskan untuk meredam kenaikan, Bulog kembali menjalankan program bantuan pangan beras.
Bantuan pangan beras yang kembali digulirkan pemerintah akan diberikan kepada total 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Jumlah penerima bantuan pangan beras di tahun 2024 ini mengalami peningkatan sekitar 8 persen dibandingkan jumlah penerima tahun sebelumnya yang sejumlah 21,3 juta KPM,” tegas Bayu.
Bayu juga berharap pada maret 2023, beberapa daerah yang akan panen raya tidak mengalami kegagalan sehingga harga beras bisa kembali stabil akibat surplus beras yang diterima.
Terkait dengan 22 negara yang tidak mau mengimpor berasnya kepada dunia termasuk Indonesia, Bayu menjelaskan ini terjadi akibat negara mereka yang juga mengalami gagal panen, sehingga persediaan beras hanya cukup untuk masyarakatnya saja.
Bayu juga akan melakukan koordinasi kepada Presiden Jokowi untuk mencari negara baru yang bisa mengimpor beras. “Langkah ini dilakukan agar harga beras kembali stabil,” tutup Bayu. (Hs.Foto: dok.Bulog)