BeritaInfoJitu,Jakarta – Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah terlaksana selama sepuluh tahun dan berhasil memberi kemudahan akses layanan kesehatan bagi peserta. Prioritas untuk meningkatkan kepuasan peserta melalui upaya evaluasi dan perbaikan pada sektor pelayanan terus diupayakan oleh BPJS Kesehatan selaku pengelola Program JKN. Hadirnya beragam inovasi baik untuk urusan kepesertaan maupun akses layanan ke fasilitas kesehatan menjadi salah satu bukti terus dilakukannya peningkatan layanan demi menjaga cakupan sehat semesta di Indonesia.
Manfaat Program JKN ini telah dirasakan oleh jutaan masyarakat Indonesia, salah satunya adalah Dhase Fora (58), pria yang berdomisili di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan. Pria yang akrab disapa Dhase ini mengaku telah menjadi peserta Program JKN sejak tahun 2014. Ia bercerita bahwa selama ia dan keluarga menjadi peserta Program JKN telah banyak merasakan manfaatnya untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang berkualitas dengan mudah dan nyaman.
“Sejak pertama tahu ada Program JKN di tahun 2014 lalu, saya dan keluarga terdaftar sebagai peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Saya sangat bersyukur karena dengan adanya program ini, sangat membantu saya dan keluarga saat akan mengakses layanan kesehatan yang terkenal dengan biaya yang cukup mahal. Namun, selama ikut menjadi peserta Program JKN ini, saya tidak pernah mengeluarkan kocek satu rupiah pun saat berobat,” ujar Dhase saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dhase yang sedang menjalani rawat inap di rumah sakit akibat asma yang dideritanya pun membagikan pengalamannya sebagai peserta Program JKN saat mendapat layanan yang maksimal di rumah sakit. Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah lama mengidap kondisi asma dan beberapa harus masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena kondisinya tersebut. Ia mengatakan bahwa ini merupakan kali kedua dirinya harus menjalani rawat inap karena kondisinya tersebut semakin memburuk.
“Beberapa hari lalu, saya merasakan gejala asma kambuh seperti sesak napas, dada yang berat dan batuk yang tak henti-henti. Lalu saya dibawa oleh anak saya ke IGD untuk mendapat pertolongan pertama. Sesampainya di IGD, saya langsung ditangani oleh petugas medis yang berjaga. Setelah mendapat pemeriksaan secara mendalam, saya disarankan untuk rawat inap sampai kondisi saya menjadi lebih baik,” tambah Dhase.
Ia pun menuturkan saat mendapatkan pertolongan pertama di IGD, ia tidak menemui kesulitan sama sekali. Menurut penuturannya, sang anak yang mengurus administrasi tidak mendapat kesulitan dalam melakukan pendaftaran layanan, cukup dengan menunjukkan KTP miliknya dan Dhase pun langsung mendapatkan perawatan tanpa ada biaya tambahan. Ia menambahkan bahwa pelayanan yang mudah dan cepat ini menjadi salah satu nilai lebih berobat menggunakan Program JKN.
Tak hanya kemudahan dalam administrasi, selama menjalani rawat inap di rumah sakit Dhase pun terkesan dengan layanan yang ia rasakan. Ia menjelaskan dari segi pelayanan yang diberikan oleh dokter dan perawat, fasilitas rumah sakit serta obat yang diberikan sangat membantunya untuk pulih dari kondisi asma yang ia alami. Ia pun menyebutkan bahwa pelayanan yang amat baik ini ia terima walau dirinya terdaftar sebagai peserta PBI dengan hak kelas rawat kelas tiga (3).
“Jujur pada awal ikut Program JKN ini, banyak keraguan untuk menggunakannya ketika hendak berobat, terlebih karena isu-isu negatif yang beredar luas di internet. Namun setelah merasakan langsung, hal-hal tersebut tidak pernah saya temui justru sebaliknya, pelayanan yang sangat berkualitas dan tidak ada diskriminasi. Saya berterima kasih kepada seluruh peserta Program JKN ini yang telah ikut bergotong royong dalam membayar iuran sehingga masyarakat yang sedang memerlukan pelayanan kesehatan seperti saya dapat terbantu. Harapannya lebih banyak lagi masyarakat yang terbantu dengan Program JKN ini,” tutup Dhase. (Hs.Foto: Jamkesnew)