BeritaInfoJitu,Jakarta-Seluk-beluk perawatan kanker dan hambatan dalam mengaksesnya sering ditemui sepanjang perjalanan pasien kanker. Di sinilah peran NAPAK dapat bermain, untuk mengarahkan jalannya pengobatan pasien ke depan.
Konsep navigasi pasien diperkenalkan oleh Dr. Harold Freeman (1990) di Harlem, AS dan dirancang untuk menghilangkan hambatan untuk mendapatkan skrining, diagnosis, pengobatan dan perawatan paliatif yang tepat waktu. Navigasi pasien didefinisikan sebagai bantuan individual yang ditawarkan kepada pasien, keluarga, dan perawat untuk membantu mengatasi hambatan sistem layanan kesehatan dan memfasilitasi akses tepat waktu terhadap layanan kesehatan dan psikososial berkualitas mulai dari pra-diagnosis hingga semua fase kanker.
Melihat pentingnya peran ini dan bahwa peran ini belum hadir di Indonesia, Roche bersama Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Tata Memorial Centre menjalin kemitraan pada tahun 2021 untuk memperkenalkan program pelatihan NAPAK komprehensif pertama di Indonesia.
“Hingga pada tahun ini, kita telah melihat pencapaian yang luar biasa yaitu selesainya pelatihan dari dua puluh satu orang NAPAK,” jelas Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam siaran persnya di acara kelulusan Napak di auditorium RS Dharmais, Jakarta, Kamis (02/05).
“Para NAPAK penerima Program Diploma pasca sarjana di bidang navigasi onkologi setelah melakukan pelatihan di Tata Memorial Centre (TMC) dan Tata Institute of Social Sciences (TISS). Dalam satu tahun terakhir, mereka dididik dalam perawatan aspek psikososial oleh TISS sekaligus mengikuti pelatihan aspek klinis dengan TMC,”tambahnya.
Para lulusan dari enam rumah sakit negeri dan satu rumah sakit swasta di Indonesia kini siap menjalankan perannya sebagai NAPAK di rumah sakitnya.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, “Pelayanan perawatan kanker merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam transformasi sistem kesehatan Indonesia. Strategi kami adalah dengan mengoptimalkan penyediaan layanan perawatan kanker di 514 kabupaten/kota di Tanah Air. Hal ini memerlukan kemitraan dan kontribusi dari berbagai pemangku kepentingan, oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kemitraan yang diprakarsai oleh Roche Indonesia, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Tata Memorial Centre untuk membangun peran NAPAK dalam sistem pemberian pelayanan kanker di Indonesia. Kami berkomitmen untuk mendukung kemitraan ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakui peran NAPAK dan inklusinya dalam sistem layanan perawatan kanker nasional di negara ini.”
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Roche dan Tata Memorial Centre dalam programini,” ujar Soeko Werdi Nindito, Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Ia melanjutkan, “Selama program pelatihan, kami dapat mengamati bagaimana NAPAK membantu mengarahkan pasien dalam perjalanan pengobatan mereka, yang berdampak pada ketepatan waktu pemberian layanan. Kami berharap dengan pencapaian awal ini, ditambah dengan lebih banyak bukti kontribusi NAPAK dalam perawatan kanker, akan membuka jalan yang jelas menuju penerapan peran NAPAK di lebih banyak rumah sakit dan pengakuan atas kehadiran mereka di jaringan pusat kanker nasional.”
Dua puluh satu NAPAK kini siap untuk terus memberikan perubahan nyata dalam kehidupan pasien kanker. “Kami sangat bangga dan merasa terhormat bisa menyaksikan selesainya studi NAPAK angkatan pertama kami,” ujar Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur Roche Indonesia.
“Ini adalah salah satu pencapaian penting dari banyak pencapaian lainnya yang akan kami capai bersama mitra kami di masa depan. Kami juga menyambut hangat dan berterima kasih kepada mitra baru kami, FK-KMK UGM dan RS Sardjito, yang turut berkomitmen untuk memperluas kolaborasi ini untuk hasil perawatan kanker yang lebih baik,” tutupnya.(Hs.foto:dok pribadi)