BeritaInfoJitu, Jakarta – Usai Covid-19, industri otomotif di Indonesia kembali ramai. Terbuktinya dengan banyaknya APM yang menghadirkan merek-merek terbaru dengan fitur dan desain canggih. Tujuannya untuk menarik perhatian konsumen.
Nyatanya, berdasarkan data dari BPS dan Kemendag, hingga akhir 2023, penjualan mobil masih stagnan di angka 1 juta unit.
” Stagnan diangka tersebut. Dengan demikian penjualan mobil dalam satu dekade tidak mengalami peningkatan,” tutur Kukuh Kumara selaku Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dalam konferensi persnya di Cipete, Jakarta, Rabu (17/).
Masih stagnannya penjualan mobil membuat Gaikindo bersama LBM UI melakukan pengkajian. “Hasilnya, kami menemukan beberapa fakta,” tegas Kukuh.
Yang pertama, harga mobil yang terlampau mahal. Kedua, adanya pergeseran konsumen yang didominasi oleh millenial dan gen z. “Keduanya memiliki selera kendaraan yang berbeda. Inilah yang menjadi salah satu penghambat penjualan mobil melesat di atas angka 1 juta,” ucap Kukuh.
Kukuh menambahkan, kalau di Indonesia sendiri kendaraan-kendaraan masih didominasi oleh MPV (Multi Purpose Vehicle), bila di lihat dari minat generasi milennial bisa saja berbeda.
“Dulu, waktu saya masih aktif di operasional itu hanya sekadar power window, sekarang tentunya gadget. Semuanya harus ada Google Maps dan lainnya,” kata Kukuh.
Situasi ini menurut Kukuh harus segera diatasi melalui penerapan strategi. “Inilah yang akan kami diskusikan dengan pemerintah sehingga penjualan mobil angkanya bisa lebih dari 1 juta unit,” tutup Kukuh. (Hs.Foto: Hs)