BeritaInfoJitu,Labuan Bajo – Dalam upaya memperkuat pariwisata berkelanjutan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Indonesia, Sarinah berkolaborasi dengan InJourney Hospitality dan InJourney Airports melalui pelatihan InJourney Hospitality House (IHH) Batch V dan VI.
Pelatihan yang berlangsung beberapa waktu lalu di Labuan Bajo bertujuan untuk membangun keramahtamahan kelas dunia berbasis nilai-nilai khas Indonesia.
“Sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial InJourney Group, pelatihan ini memberikan wawasan dan keterampilan kepada pelaku wisata lokal. Batch V dilaksanakan di Pusat Layanan Usaha Terpadu Batu Cermin dan diikuti oleh 35 peserta dari berbagai profesi, termasuk pelaku UMKM, pemilik homestay, tour guide, hingga nelayan. Sementara itu, Batch VI berlangsung di Aula Desa Rinca, Pasir Panjang, dengan peserta yang mencapai 55 orang,” jelas Corporate Secretary Group Head PT Sarinah, M. Yaser Khalex dalam siaran persnya secara tertulis, Selasa (3/12).
Yaser dalam kesempatan tersebut juga menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam mendukung misi Sarinah untuk mengembangkan ekosistem pariwisata berbasis UMKM.
“Pelatihan ini sejalan dengan misi Sarinah untuk mengembangkan ekosistem pariwisata berbasis UMKM. Dengan mendukung pelaku wisata dan usaha lokal, kami turut memperkuat potensi ekonomi kreatif yang menjadi identitas budaya Indonesia, memastikan bahwa setiap wisatawan mendapatkan kesan mendalam sekaligus manfaat bagi komunitas lokal,” ujarnya.
Sarinah melihat kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat potensi ekonomi kreatif sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. Dengan menggandeng pelaku UMKM dan komunitas lokal, Sarinah berkomitmen menjadikan pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
Dalam pelatihan ini, perhatian juga diberikan kepada pentingnya pelayanan prima. Pgs. Corporate Secretary Group Head InJourney Airports, Arie Ahsanurrohim, menyampaikan, “Kami berharap program InJourney Hospitality House ini dapat bermanfaat bagi pegiat wisata setempat dalam memperkenalkan hospitality khas Indonesia kepada dunia, yang kemudian berdampak positif terhadap pertumbuhan pariwisata. Terkait hospitality, saat ini InJourney Airports juga tengah menjalankan transformasi dalam pengelolaan bandara untuk menjadi lebih customer-oriented dengan mengedepankan pelayanan terbaik dan keramahtamahan khas Indonesia kepada seluruh traveler,” katanya.
Corporate Secretary InJourney Hospitality, Amalia Yaksa Parijata, menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan momentum penting untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas pelaku wisata.
“Sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Prioritas, pelaku wisata di Labuan Bajo diharapkan bisa menampilkan wajah keramahan untuk menyambut wisatawan dalam maupun luar negeri. Semoga dengan pelatihan ini, dapat meningkatkan kualitas, kompetensi, dan skill bagi para pelaku pariwisata secara berkesinambungan yang berkontribusi positif terhadap peningkatan ekosistem pariwisata dan perekonomian Labuan Bajo,” ungkapnya.
Pelatihan ini dirancang dengan empat modul utama, salah satunya melatih keterampilan komunikasi dalam pelayanan (hospitality communication), yang menjadi dasar pelayanan prima dengan sentuhan keramahan khas Indonesia. Antusiasme peserta terlihat dari respon positif, seperti yang disampaikan oleh Hardin, seorang tour guide lokal. “Pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberikan pengetahuan baru tentang cara berkomunikasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan. Kami berharap program ini dapat terus diselenggarakan secara rutin,” tutupnya. (Haris. Foto:Dok Sarinah)