BeritaInfoJitu, Jakarta – Hingga Minggu (04/02) tiket pesawat terbang di Indonesia belum juga turun.
Menurut Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam siaran persnya pada Senin Pagi (05/02) menjadi tantangan bagi kemenparekraf untuk mencapai pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Di 2024, Kemenparekraf menargetkan 1,5 juta wisnus.
“Tantangan menuju ke sana adalah harga tiket yang semakin mahal, sehingga banyak masyarakat yang mengeluh dikarenakan tidak bisa ke destinasi wisata favorit mereka yang ada di Indonesia,” tegas pria yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Menurut Sandiaga Uno yang menjadi penyebab mahalnya tiket pesawat adalah kurangnya jumlah pesawat yang beroperasi. “Jumlah pesawat yang beroperasi jauh lebih sedikit dibanding sebelum pandemi Covid-19,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Sandiaga Uno, “Sebelum pandemi, jumlah pesawat yang beroperasi di atas 700 dan sekarang hanya 400. Jadi ada defisit sekitar 300.”
Pihak Kemenparekraf seperti dituturkan Sandiaga saat ini juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan maskapai penerbangan sehingga ada langkah-langkah konkret untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Sandiaga berharap langkah yang dilakukannya ini bisa membuat tiket pesawat di Indonesia harganya semakin murah sehingga wisnus mau kembali berwisata ke destinasi tujuannya.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan selain keterbatasan pesawat yang membuat harga tiket menjadi mahal adalah adalah tingginya ongkos sewa atau leasing armada pesawat. Budi Karya menyebut, biaya sewa pesawat ini dapat mencakup hingga 40 persen dari total operasional sebuah maskapai.
Dia melanjutkan, kenaikan biaya sewa dipicu oleh kelangkaan suku cadang yang dibutuhkan untuk perbaikan pesawat. Hal tersebut membuat jumlah pesawat yang dapat dioperasikan juga lebih rendah sehingga maskapai belum dapat memaksimalkan penerimaannya.
“Kemudian, harga avtur saat ini juga mahal. Hal-hal ini yang membuat cost di penerbangan menjadi naik,” katanya.
Budi juga menjelaskan bahwa pemerintah dalam hal ini kemenhub akan meninjau ulang tarif batas atas (TBA) tiket pesawat yang terakhir ditetapkan pada 2019 lalu. “Dengan demikian pihak maskapai dan juga masyarakat tidak lagi diresahkan dengan kenaikan harga tiket. Sehingga membantu kemenparekraf dalam menargetkan kunjungan wisnus yang mencapai 1,5 juta. (Hs.Foto:dok.pribadi)