BeritaInfoJitu – Tak sedikit band / musisi tanah air yang eksistesinya merambah ke negara-negara lainnya. Beberapa diantaranya sudah diakui secara internasional. Salah satunya adalah, band Discus yang merupakan pionir musik progresif di Indonesia. Band yang memainkan skill musik tingkat tinggi ini diketahui telah tampil di banyak negara di berbagai festival bergengsi. Bisa dibilang, Discus lebih dikenal di luar negeri dibandingkan di negaranya sendiri. Band ini sempat mati suri, akan tetapi kabar terbarunya mereka sudah mulai bangkit bermusik kembali.
Apalagi band yang memainkan berbagai element musik mulai dari rock, jazz, klasik avant-garde, dan etnik Indonesia ini mendapat pengakuan istimewa di negeri Sakura, Jepang. Tak hanya itu, dibawah label Jepang bernama Disk Union, Discus baru saja meluncurkan album box set yang berisi 3 CD. Yang antara lain berisi 1. Album “1st” remastered dengan bonus track “Contrasts” live at “World Music Festival” GKJ 2005 feat I G Kompiang Raka. 2. Album “…Tot licht!” dengan bonus track “System Manipulation” live at “Zappanale Festival”, Jerman (2009) feat Andien dan I G kompiang Raka. 3. Album “Live in Switzerland, the official bootleg” berisi rekaman konser Discus di “ProgSol Festival” Switzerland (2005). Konser ini direkam oleh Jurg Naegeli, mantan bassist band metal Krokus yang pada saat itu telah menjadi salah satu sound engineer terbaik di Switzerland. Yang Istimewa, box set ini langsung duduk di no. 4 best seller di Disk Union Japan’s All Genre international chart, pada awal-awal dirilisnya.
Diketahui Discus sukses menarik perhatian penikmat musik progresive rock dunia. Beberapa album dari band ini juga pernah diterbitkan oleh beberapa label internasional. Debut album Discus bertajuk “1st” (1999) diedarkan oleh label Italia, Mellow Records, sedangkan di Indonesia diedarkan oleh Chico & Ira Productions. Album kedua bertajuk “…Tot Licht!” (2004) di edarkan oleh Musea Records Perancis dan Gohan Records Jepang, serta Sony PRS di Indonesia.
Pada 1999, majalah musik Expose (Amerika Serikat), menjuluki Discus sebagai: “…best of the year stuff, this one gets our highest recommendation…”. Termasuk majalah Prog-Resiste (Belgia) yang memilih album Discus “1st: sebagai lima besar album prog-rock terbaik. Album “1st” dan “…Tot Licht!” juga mendapat review luar biasa dari majalah-majalah musik di negara Inggris, Jerman, Belanda, Belgia, Argentina, Brazil, Uzbekistan, Jerman dan Amerika Serikat. Di Jepang, album “…Tot Licht!” sempat menduduki posisi chart no.1 best seller all genre di amazon.co.jp selama beberapa waktu di tahun 2011. Discus juga merupakan satu-satunya band Indonesia yang disebut dalam buku The Progressive Rock Handbook (Jerry Lucky, CG Publishing, 2008, ISBN 978-18949-59766)
Belum lagi berbagai event bergengsi telah melibatkan band ini. yang antara lain: “Expose Concert Series” di Menlo Park, California, “Knitting Factory” di New York, dan “ProgDay” di North Carolina. Semuanya digelar di Amerika Serikat, pada tahun 2000 lalu. Discus juga tampil dalam “BajaProg” di Baja, Meksiko, di (2001), tampil di “Progsol” di Pratteln, Swiss (2005), dan “FreakShow” di Wurzburg, Jerman (2005). Discus juga tampil di festival “Zappanale” di Bad Doberan, Jerman pada tahun 2009. (sTr)