Beritainfojitu,Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyambut hangat rencana investasi pembangunan smelter nikel dan pabrik pembuatan baja oleh dua investor asal China, PT Sheng Wei New Energy Technology dan Beijing Jianlong Heavy Industry Group Co, Ltd (Beijing Jianlong).
Rencananya, proyek senilai Rp75 triliun ini akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya menggunakan skema economic green.
“Keberadaannya akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Masyarakat Papua, khususnya dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bambang Soesatyo usai melakukan pertemuan dengan jajaran PT Sheng Wei New Energy Technology dan Beijing Jianlong pada Rabu (20/03) di Jakarta, Rabu (20/03/2024).
Ketua MPR RI yang juga akrab disapa Bamsoet menyatakan bahwa setidaknya investasi ini akan menyerap lebih dari 3.000 pekerja untuk pengoprasian smelter nikel dan pabrik baja.
Lebih rinci, Bamsoet menjelaskan bahwa Beijing Jianlong merupakan group perusahaan berskala besar yang telah menjangkau berbagai industri, termasuk eksplorasi sumber daya, pertambangan, pengolahan mineral, peleburan, pengolahan, manufaktur produk mekanik dan Listrik.
Bercerita tentang kapasitas yang besar serta pengalaman para investor, Bamsoet menambahkan, “Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi dan penggulungan baja mentah mencapai 35 juta ton, menduduki peringkat kedelapan di dunia dan kelima di Tiongkok. Perusahaan ini juga menempati peringkat ke-137 dari 500 perusahaan Tiongkok teratas pada tahun 2020 dan peringkat ke-50 di antara 500 perusahaan manufaktur Tiongkok teratas pada tahun 2020.”
Mengingat tahun ini sebagai tahun politik, Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini juga mengungkapkan bahwa Presiden terpilih 2024-2029, yaitu Prabowo Subianto akan melanjutkan program hilirisasi sumber daya alam yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Dengan demikian, diharapkan para investor tidak merasa khawatir karena pemerintah akan terus mendukung investasi ini dengan memberikan berbagai kemudahan, termasuk ketersediaan bahan baku, infrastruktur penunjuang, stimulus ekonomi dan kemudahan lainnya.
“Berdasarkan laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel global diperkirakan mencapai 3,6 juta metrik ton pada 2023. Indonesia menjadi penghasil nikel terbesar di dunia pada 2023 dengan perkiraan volume produksi 1,8 juta metrik ton, berkontribusi 50 persent erhadap total produksi nikel global. Begitupun dengan potensi industry baja yang sangat besar. Kebutuhan baja nasional diperkirakan terus tumbuh hingga mencapai 100 juta ton pada 2045 dengan nilai investasi sebesar USD100 miliar atau Rp 1.553 trilliun,” ujar Bamsoet.
Sebagai informasi, pada Rabu lalu (20/03) Bamsoet bertemu dengan perwakilan PT Shengwei, Mr. Ru Guo Sheng, Vice President Profesor Senior Engineer Beijing Jianlong Mrs. Huang Dan, SINO Group Indonesia Randy Irianto dan Dani Peng, serta MCC Group Beijing Mr. Yu Zheng Fei (Dr, Foto : dok.pribadi)
250 Petani Tebu Ikrar Anti Narkoba
BeritaInfoJitu,Jakarta- Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan piagam penghargaan di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran...