BeritaInfoJitu, Sambas – Dalam siaran persnya secara tertulis, Senin (26/02) Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) melaporkan bahwa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami kenaikan tren ekspor di tahun 2023 hingga Rp21.371.930.999.
“Akumulasi nilai ekspor melalui PLBN Aruk pada tahun 2023 ini melonjak dari catatan tahun 2022 sebesar Rp15.515.041.200,” jelas BNPP.
Produk-produk unggulan yang mampu mendongkrak ekspor masih didominasi produk unggulan pertanian seperti pisang, kelapa bulat, semangka, buah naga, jeruk labu, durian, ubi jalar, salak dan petai.
Selain itu, produk perikanan seperti ikan tengiri, ikan kerapu cumi-cumi, udang dogol dan udang wangkang.
Kepala PLBN Aruk, Wendelinus Fanu mengungkapkan bahwa, lompatan tren ekspor pada tahun 2023 memang masih didominasi komoditas di sektor pertanian.
Hal tersebut disebabkan tingginya permintaan dari pihak Malaysia akan produk unggulan pertanian.
“Seperti kelapa yang kita ekspor itu di angka 591,310 kilogram yang sudah dikirim ke wilayah Malaysia. Begitupun dengan pisang itu sudah pada angka 875,075 kilogram,” jelas Wendel.
Ia melanjutkan, selain pertanian komoditas unggulan lain penyumbang ekspor lainnya adalah dari sektor perikanan. Contohnya, ikan tenggiri, udang wangkang dan ikan kakap.
“Artinya bahwa memang ini suatu potensi besar yang bernilai ekonomis yang kita manfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” tutur Wendel.
Melalui capaian ekspor ini, lanjut Wendel, diharapkan menjadi pemicu bagi pemerintah daerah di perbatasan serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mengembangkan komoditas unggulan di daerahnya.
Wendel juga menginginkan daya tarik ekspor melalui PLBN Aruk dapat direspons para pelaku ekspor dengan meningkatkan volume dan nilai ekspor ke Malaysia untuk meningkatkan daya saing.
“Diharapkan agar masyarakat benar-benar memanfaatkan PLBN sebagai pintu ekspor untuk memperluas pasar ke wilayah Sarawak, “terangnya lagi.
Menurut Robby selaku eksportir, untuk jenis yang paling diminati di Malaysia ada 5 komoditas. Komoditas tersebut seperti ikan tenggiri, ikan kerapu, ikan bawal, cumi-cumi dan udang wangkang serta udang dogol.
Dirinya juga berharap adanya lokasi yang luas untuk pembongkaran pada lokasi gerbang negara, Titik Nol PLBN Aruk dan penambahan tenaga untuk buruh bongkar muat barang.
Hal tersebut untuk mengantisipasi tersendatnya distribusi barang akibat situasi lonjakan permintaan ekspor, tetapi kekurangan tenaga bongkar muat barang.
“Jadi membutuhkan waktu yang relatif lama sedangkan mobil dari pihak Malaysia sudah siap untuk pembongkaran ekspor,” tutupnya. (Hs.Foto:Humas BNPP)