BeritaInfoJitu, Jakarta – Monash University, Indonesia telah meluncurkan aliansi strategis dengan beberapa universitas swasta untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan penelitian di Indonesia.
Kemitraan ini merupakan respons terhadap globalisasi dan pesatnya adopsi teknologi digital di berbagai sektor yang mengharuskan pendidikan tinggi adaptif dalam mengelola pendekatan pengajaran dan pembelajarannya.
Sejumlah universitas swasta nasional telah bergabung dalam aliansi terkait, meliputi Universitas Bunda Mulia, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Kristen Petra, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Pelita Harapan, Universitas Pembangunan Jaya, dan Universitas Pradita.
“Aliansi strategis antara Monash University, Indonesia dan para mitra universitas dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan yang unik dan kaya bagi mahasiswa.”
“Kemitraan ini tidak hanya membuka peluang akademik tingkat lanjut namun juga membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka perlukan untuk berkembang di era globalisasi.”
“Tujuan kami adalah menciptakan jalur yang tidak hanya memupuk keunggulan akademik, tetapi juga berkontribusi terhadap pengembangan pemimpin masa depan Indonesia.” Ucap Profesor Matthew Nicholson, President and Pro Vice-Chancellor Monash University, Indonesia.
Pembentukan aliansi tersebut sejalan dengan rencana strategis Impact 2030 dari Monash University, yang menekankan keunggulan pendidikan dan riset berskala internasional untuk mengatasi tantangan global dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam hal ini, mahasiswa akan dibekali oleh keahlian yang tepat, mulai dari pemikiran kritis, kemampuan beradaptasi, hingga kepekaan terhadap globalisasi, yang akan berpengaruh terhadap pengembangan karier mereka di masa depan.
Kemitraan ini turut menggarisbawahi komitmen bersama antara Monash University, Indonesia dan para mitra universitas dalam mempersiapkan lulusan pascasarjana yang mampu menghadapi tantangan global, seraya memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan bangsa. Dengan saling bekerjasama, seluruh universitas yang terlibat dalam aliansi dapat meningkatkan standar akademik, memfasilitasi pertukaran mahasiswa dan fakultas, serta mendorong kolaborasi inovasi dan riset. Memahami peran penting kolaborasi dalam menjembatani kesenjangan sumber daya dan pendidikan di Indonesia, kemitraan ini juga memfasilitasi transfer pengetahuan dan keterampilan secara dua arah yang bermanfaat bagi mahasiswa maupun akademisi.
Dengan membentuk tolak ukur (benchmarking) penelitian dan akademik yang mendukung standar global, aliansi ini diharapkan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Apalagi saat ini, Monash University menduduki peringkat tinggi di tingkat global, yakni peringkat ke-37 pada QS World University Rankings dan ranking 35 dalam Peringkat Universitas Terbaik versi USNWR 2024-25.
Selain itu, aliansi strategis ini juga memungkinkan satu akademisi dari setiap mitra universitas meraih kesempatan beasiswa program doktoral di Monash University, Indonesia. Kesempatan tersebut berpeluang meningkatkan kredensial dari para akademisi terpilih, seraya membina ikatan serta mengasah kapasitas profesionalnya.
“Aliansi strategis ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mobilitas akademik, seraya memberikan mahasiswa pengalaman pendidikan yang transformatif dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan saat ini kedepannya. Seiring komitmen kami terhadap penelitian yang berdampak, aliansi ini juga berpotensi mendorong lebih banyak kolaborasi riset dan akademik yang berkontribusi dalam membuat perubahan, sehingga pada akhirnya memperkaya lanskap pendidikan dan mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045,” Ucap Profesor Matthew Nicholson.
Gerbang untuk lompatan para changemaker mewujudkan Indonesia Emas 2045
Terbentuknya aliansi strategis ini juga menyikapi rendahnya jumlah lulusan pascasarjana dan doktoral di Indonesia, yang saat ini berkisar 0,45% dari total lulusan perguruan tinggi nasional di kalangan penduduk produktif usia 15-64 tahun.
Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya, sehingga aliansi ini diharapkan memfasilitasi peluang pendidikan dan riset berkualitas tinggi, yang membekali para mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan terbaik untuk mendorong perubahan yang berarti di komunitas mereka dan lingkungan sekitarnya.
“Aliansi yang dibentuk bersama para mitra universitas dirancang untuk memberdayakan mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan. Kemitraan ini akan memfasilitasi proyek penelitian bersama, program pertukaran mahasiswa, dan serangkaian manfaat prioritas lainnya, seperti kuliah tamu oleh pakar industri alumni Monash di berbagai mitra universitas.” Ucap Tantia Dian Permata Indah, COO & VP (Operations and Enterprises) Monash University, Indonesia.
Lalu apa saja benefit yang bisa didapatkan mahasiswa dari mitra universitas yang terlibat?
Aliansi strategis ini memungkinkan mahasiswa dari seluruh mitra universitas mendapatkan jalur prioritas saat hendak melanjutkan studi pascasarjana di Monash University, Indonesia. Mahasiswa yang memenuhi kriteria dan persyaratan otomatis mendapatkan beasiswa prestasi yang membuka gerbang terhadap akses pendidikan tinggi yang berkualitas.
Tidak hanya itu, mereka juga bisa merasakan manfaat langsung dari aliansi strategis yang terbentuk. Mulai dari berbagai aktivitas kuliah umum dengan pakar ternama dari Monash University hingga peluang kolaborasi riset di tiga isu yang menjadi fokus Monash University di seluruh dunia: isu iklim, keamanan geopolitik, dan pemberdayaan komunitas.
Menariknya lagi seluruh mahasiswa dari mitra universitas yang berhasil diterima di Monash University, Indonesia juga berkesempatan mengikuti Global Community Program, yang memberikan kesempatan kuliah satu tahun di Indonesia dan enam bulan di Australia. (ck, Foto : ck)